Namun para ahli percaya bahwa industri pariwisata tiap negara masih bisa bangkit setelah pandemi, seperti saat setelah bencana alam atau musibah lainnya.
"Orang-orang masih ingin bepergian, tetapi mereka tentu akan jauh lebih berhati-hati," kata Adam Blake, seorang profesor ekonomi dan kepala penelitian di Departemen Pariwisata dan Perhotelan di Universitas Bournemouth di Inggris, seperti yang dikutip dari CNN Travel pada Rabu (1/4).
"Para pelancong juga bakal lebih serius menyiapkan kondisi fisik dan mentalnya sebelum bepergian."
Para analis mengatakan, promosi berbentuk diskon harga setelah masa pandemi corona bisa dengan mudah membuat jumlah turis kembali merangkak naik.
Berikut delapan hal yang mungkin terjadi pada industri pariwisata dunia setelah pandemi virus corona COVID-19 berlalu:
1. Tarif kapal pesiar bakal lebih murah, namun belum tentu mendatangkan peminat
Christopher Anderson, profesor bisnis di Hotel School Cornell University di Ithaca, New York, mengatakan kalau sektor wisata kapal pesiar paling berdampak selama dan sesudah pandemi corona.
Tantangan mereka setelah pandemi berlalu adalah dalam hal menarik pelanggan baru, yang telah banyak melihat berita mengenai kegentingan di kapal pesiar selama pandemi.
Anderson menyarankan perusahaan kapal pesiar membuat ruangan lebih luas dan membatasi jumlah penumpang, sehingga pelanggan baru bisa membuang jauh-jauh pikiran soal "penularan virus".
Mengurangi layanan makanan prasmanan dan lebih condong ke layanan a la carte juga bisa dilakukan, demi meningkatkan faktor kebersihan selama pesiar
2. Kebersihan bakal lebih diutamakan
"Semua pengelola dan pekerja, baik itu di kapal pesiar atau hotel, harus mengubah cara mereka memantau kebersihan sekaligus lebih terbuka akan hal itu kepada tamu demi meningkatkan kenyamanan," kata Anderson.
Jan Freitag, wakil presiden senior Lodging Insights untuk firma analisis perhotelan STR, juga menggarisbawahi soal kebersihan, merujuk "langkah-langkah baru yang nyata" sangat diperlukan untuk menunjukkan betapa bersihnya armada atau akomodasi yang ditawarkan.
Entah meletakkan hand-sanitizer di setiap sudut ruangan atau melakukan disinfektasi berkala, apapun caranya "pengelola dan pekerja wajib memberi tahu pelanggan, 'inilah yang kami lakukan untuk membuat Anda tetap aman,'" kata Freitag.
3. Tarif hotel akan turun
Tarif hotel di Amerika Serikat turun 30 persen pada minggu 21 Maret 2020, tapi menurut Freitag, dan "tarif pasti akan turun sebelum akhirnya naik kembali."
Secara historis, di masa ketidakpastian besar seperti pada tahun 2001 setelah serangan 9/11 atau setelah akhir resesi pada tahun 2009, dibutuhkan dua kali lebih lama untuk memulihkan tarif kamar dari titik terendahnya, kata Freitag.
4. Turis mungkin merasa lebih aman di hotel daripada hunian sewa
Anderson mengatakan, hotel mungkin bakal lebih laku ketimbang hunian sewa setelah pandemi berlalu, karena turis merasa pengecekan kebersihan di hotel lebih diutamakan.
Oleh karena itu ia mengantisipasi dampak negatif dalam jangka pendek untuk hunian sewa seperti yang ditawarkan Airbnb.
5. Tarif pesawat turun, penerbangan lebih sepi
Orang-orang juga bakal merasa lebih nyaman bepergian dengan pesawat yang sepi ketimbang yang penuh, kata Anderson.
"Jika ingin benar-benar bangkit, maskapai harus mau tetap terbang dengan kursi bagian tengah yang dikosongkan dan tarif yang lebih murah dari musim panas tahun lalu," katanya.
Beberapa operator penerbangan pada minggu lalu mengumumkan rencana untuk menghilangkan layanan makanan dan minuman serta kursi tengah demi memotong biaya dan mengurangi kontak langsung antar penumpang.
Anderson merasa perjalanan bisnis menjadi yang pertama pulih, dilanjutkan dengan perjalanan domestik.
Perjalanan internasional cenderung lebih lama bangkit setelah pandemi ini, katanya.
6. Perjalanan bisnis memacu pemulihan bagi maskapai
Sementara banyak perusahaan mungkin merasa lebih nyaman dengan melakukan rapat secara virtual, Anderson berharap interaksi langsung akan kembali diadakan demi memulihkan nasib maskapai penerbangan.
"Saya percaya orang masih membutuhkan interaksi langsung, dan setelah jeda panjang ini orang-orang bakal kembali melakukannya untuk mencari peluang bisnis yang sempat hilang," katanya.
7. Hak pelancong dalam penerbangan lebih fleksibel untuk sementara waktu
Anderson memperkirakan bahwa longgarnya aturan pembatalan atau pengembalian dana yang dilakukan maskapai penerbangan selama pandemi corona masih akan berlanjut hingga pandemi usai.
"Tahun depan, urusan pembatalan dan pengembalian dana mungkin masih akan longgar," katanya.
8. Serba ramah lingkungan dan berkelanjutan
Wartawan wisata, Peter Greenberg mengatakan kalau masalah overtourism mungkin perlahan bakal membaik setelah pandemi virus corona COVID-19 berlalu.
"Orang-orang akan kembali melakukan perjalanan dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan etis," kata Greenberg.
(ard)
"Yang" - Google Berita
April 01, 2020 at 05:10PM
https://ift.tt/39xGfYn
8 Hal yang Mungkin Terjadi di Industri Wisata Usai Corona - CNN Indonesia
"Yang" - Google Berita
https://ift.tt/2pYhsfy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Tidak ada komentar:
Posting Komentar