Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto Halila Rama Purnama, menegaskan, masih banyak menemukan masyarakat awam yang salah kaprah dalam menerapkan istilah hukum. ’’Sampai saat ini, banyak masyarakat yang tidak paham dengan istilah-istilah hukum yang sudah umum,’’ ungkapnya di sela-sela kedatangan kru Jawa Pos Radar Mojokerto, di ruang kerjanya, kemarin siang.
Menurut Halila, istilah yang cukup umum itu di antaranya penyebutan tersangka, terpidana, hingga istilah hukum yang sudah umum. Padahal, istilah hukum merupakan penamaan mutlak yang memiliki makna tersendiri. ’’Itu perlu adanya edukasi,’’ tambah dia.
KEBERSAMAAN: Kajari Kota Mojokerto Halila Rama Purnama bersama Direktur Jawa Pos Radar Mojokerto Andung Kurniawan dan kru saat kunjungan ke kantor Kejari Kota, Selasa (25/2). (sofankurniawan/radarmojokerto.id)
Kajari yang sudah empat tahun memimpin Kejari Kota Mojokerto ini menilai, dunia pers dengan jaksa, memiliki kesamaan yang cukup lekat. Yakni, sama-sama menjadi penulis.
Jika media memiliki produk berita, sedangkan jaksa memiliki produk berupa dakwaan hingga tuntutan. ’’Sama-sama harus menulis sesuai fakta,’’ tambah dia.
Pejabat penghobi menulis ini, berharap, dengan munculnya ruang konsultasi hukum di Jawa Pos Radar Mojokerto, masyarakat lebih paham terhadap istilah-istilah hukum dengan benar. ’’Dan, ada ruang interaktif. Sehingga, masyarakat bisa menanyakan tentang permasalahan yang terjadi,’’ tegas dia.
Didampingi Kasi Intelijen Kejari Kota Mojokerto Barkah Dwi Hatmoko, Halila juga menceritakan proses berdirinya Kejari Kota sejak tahun 2016 silam. Saat itu, ia yang tengah menjabat Koordinator Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dan mendadak ditunjuk menjadi Kajari Kota Mojokerto.
Amanah yang diberikan korps Adhyaksa ke Halila saat itu, rupanya tak disertai dengan perangkat sebuah lembaga hukum. Ia ditunjuk tanpa ada kantor, tanpa personel, dan tanpa anggaran. ’’Akhirnya saya ke Kota Mojokerto dan ada beberapa aset pemkot yang akhirnya bisa digunakan untuk kantor,’’ jelasnya.
Saat itu, pemkot memberikan sejumlah opsi untuk kantor Kejari Kota Mojokerto. Di antaranya, rumah dinas sekda di kawasan Magersari dan bekas kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Mojokerto di Jalan Raya Surodinawan No 9. Kantor yang kini dimanfaatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto.
Namun, ia akhirnya memilih eks kantor BPM lantaran sudah terdapat sejumlah ruangan sesuai dengan kebutuhan. Yakni, ruangan Kajari, ruang lima Kasi. ’’Hingga akhirnya, kita bisa memiliki kantor baru di sini,’’ pungkasnya.
Di akhir pertemuan dengan kru Jawa Pos Radar Mojokerto, Halila serta sejumlah pejabat di lingkungan kejari, memberikan kado istimewa di Ultah JPRM Ke-19. Selain mengucapkan Selamat Ulang Tahun, juga membuat video tik tok yang kini tengah viral di kalangan milenial.
(mj/ris/ron/JPR)
"Yang" - Google Berita
February 26, 2020 at 06:25AM
https://ift.tt/32t8lSL
Kita Mitra Jaksa-Media Punya Hobi yang Sama - Jawa Pos
"Yang" - Google Berita
https://ift.tt/2pYhsfy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*