Rechercher dans ce blog

Rabu, 08 April 2020

Peneliti Sebut Virus Corona yang Menyebar di Kota New York Berasal dari Eropa - Kompas.com - KOMPAS.com

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pakar menyatakan temuan menarik, di mana virus corona menyebar di kota New York pada Februari, dengan strain berasal dari Eropa.

Adriana Heguy, pakar genetik dari NYU Grossman School of Medicine yang memimpin penelitian, berujar melacak transmisi virus akan bisa memberi informasi berguna bagi pemangku kebijakan.

"Sangat menarik, karena sebagian besar sampel berasal dari Eropa, ini dalam pikiran saya karena selama ini fokusnya adalah menutup perjalanan dari China," paparnya.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di New York Lampaui Tragedi 9/11

Temuan ini juga terkait dengan serentetan kasus pneumonia misterius yang ditangani dokter di New York, sebelum pengujian skala besar digelar.

Heguy dan timnya mengambil analisis itu berdasarkan 75 sampel yang mereka kumpulkan dari Rumah Sakit Tisch, RS NYU Winthrop, dan RS NYU Langone Brooklyn.

Setiap organisme pastinya bermutasi. Tetapi RNA virus corona terus mengalami kesalahan setiap kali bereplikasi, dilansir AFP Rabu (8/4/2020).

Mutasi itu menjadi alasan mengapa virus flu berbeda dari musim ke musim, dan membutuhkan vaksin berbeda untuk mengobatinya.

Sementara Covid-19 ini tidak akan bermutasi secepat flu, terdapat tantangan bagi peneliti untuk melacak dari mana asalnya.

Baca juga: WHO Desak AS dan China Bersatu Lawan Wabah Virus Corona

Untuk melakukannya, tim New York mengunggah sampel yang mereka dapatkan ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data, tempat para peneliti berbagi data.

Pasien pertama yang mereka teliti tak punya catatan perjalanan, yang berarti mereka bisa saja tertular dari orang lingkungan mereka.

"Dengan perubahan spesifik yang terjadi pada virusnya, kami bisa mengatakannya, dengan kemungkinan tinggi, bahwa ini berasal dari Inggris," terang Heguy.

Selain menentukan jalur transmisi, terdapat peluang klinis lain yang ditangkap ilmuwan dalam meneliti virus bernama resmi SARS-Cov-2 ini.

Baca juga: Kamar Mayat Hampir Penuh, New York Akan Makamkan Jenazah Korban Covid-19 di Taman

Contohnya, peneliti bisa mengetahui apakah ada strain yang memberi dampak parah kepada pasien, dan menentukan pengobatan apa yang tepat.

Penelitian lain bisa menjadi dasar bagi pemerintah untuk mencabut lockdown, seperti di China maupun Korea Selatan (Korsel).

Jika apa yang diduga ilmuwan tepat, patogen ini bersifat musiman dan bisa menyerang lagi dalam gelombang kedua, tapi lebih kecil.

Seandainya benar, maka mereka bisa dengan cepat mengurutkan genomnya dari penderita, mengambil sampel dari lingkungannya untuk menentukan apakah ada wabah komunitas.

Dengan cara ini, mereka bisa memberikan pertimbangan intervensi sosial yang lebih terfokus dalam menanggulangi pandemi.

Tim yang dipimpin Heguy memang masih bekerja dalam tahap awal. Mereka berharap bisa menganalisa 200 sampel per pekan dengan gol menawarkan ribuan genom untuk analisa.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Dokter di New York Bersiap Kondisi Terburuk

Let's block ads! (Why?)



"Yang" - Google Berita
April 09, 2020 at 12:53PM
https://ift.tt/3c1JqJy

Peneliti Sebut Virus Corona yang Menyebar di Kota New York Berasal dari Eropa - Kompas.com - KOMPAS.com
"Yang" - Google Berita
https://ift.tt/2pYhsfy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search

Entri yang Diunggulkan

Miami cruise passengers arrested after more than 100 bags of marijuana found in luggage - WPLG Local 10

MIAMI-DADE COUNTY, Fla. – Federal agents say they busted a pair of travelers, who tried to take a cruise out of PortMiami with very illega...

Postingan Populer