Vakumnya Liga 1 2020 akibat wabah virus corona membuat Agus kini fokus membantu meminimalisir dan pencegahan penyebaran virus di Indonesia. Buat Agus, simpati kemanusiaan lebih tinggi nilainya saat ini untuk dikerjakan.
Sebagai anggota TNI-AU di bidang medis, Agus menjadi garda terdepan untuk mendeteksi dini masyarakat yang terpapar virus corona. Sehari-hari dia bertugas di Klinik Kesehatan Akademi Angkatan Udara Taruna, Sleman, Yogyakarta."Saya bukan full time wasit seperti beberapa teman lain. Karena kompetisi vakum, jadi saya sekarang fokus di pekerjaan saya sebagai prajurit TNI-AU bagian medis," ucap Agus mengawali pembicaraan dengan CNNIndonesia.com di sela tugas, Rabu (8/4).
Sebagai tenaga medis Angkatan Udara, Agus harus melaksanakan perintah negara untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Agus bertugas pada bagian penanggulangan, sterilisasi, pencegahan penularan terhadap masyarakat dan anggota prajurit dan taruna di Angkatan Udara tempatnya bertugas.
Klinik tempat Agus bertugas memang bukan rumah sakit rujukan pemerintah untuk menangani pasien positif corona. Agus fokus memantau pasien berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) setiap harinya.
Liga 1 2020 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
|
"Kebetulan empat hari lalu kami baru melaksanakan rapid test untuk taruna beserta pengasuhnya sebanyak 500 orang. Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Tapi itu juga belum semua di tes, karena total yang ada di sini bisa lebih dari 1.000 orang," ucap Agus.
Setiap pagi Agus juga secara bergantian memantau sterilisasi anggota dan taruna yang masuk ke lingkungan Markas TNI-AU Yogyakarta. Kekhawatiran dan rasa cemas sempat datang lantaran sejak awal bertugas pada pertengahan Maret lalu, Agus tak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai salah satu standar operasional prosedur (SOP) yang harus dipakai.
Baru sepekan terakhir bantuan APD datang dan langsung dikenakan Agus sebagai bentuk perlindungan agar tidak terpapar virus corona.
Agus merasa beruntung karena menjadi wasit Liga 1 bukan satu-satunya pekerjaan yang dilakoni. Ia mengaku tidak bisa membayangkan nasib rekan lain yang menjadikan wasit sebagai satu-satunya pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Agus hanya butuh penyesuaian dan pintar-pintar mengatur pengeluaran dari dua menjadi satu pintu pendapatan saat ini. Ia juga mulai merasakan rindu dengan situasi di lapangan saat memimpin pertandingan sepak bola.
Biasanya Agus diberi jatah sekali memimpin pertandingan setiap pekan. Sisanya, ia kembali berdinas sebagai prajurit TNI-AU di Yogyakarta."Biasanya seminggu sekali mimpin pertandingan. Pernah dua kali seminggu tapi capeknya minta ampun. Dari segi waktu tidak efektif karena habis di jalan dan tidak bisa pemulihan. Sebulan maksimal bisa empat kali bertugas jadi wasit," ucap Agus.
Lebih lanjut Agus mengaku belum terpikir membuka bisnis untuk menambah pemasukan. Selain tugas berat sebagai anggota medis TNI-AU, ia juga berkeinginan mengurus sendiri jika suatu saat nanti mencoba membuka bisnis usaha.
[Gambas:Video CNN]
Saat ini Agus hanya berharap pandemi virus corona di Indonesia dapat segera berakhir. Situasi Indonesia lekas membaik dan kembali normal supaya kompetisi Liga 1 bisa bergulir lagi.
"Kalau sekarang ya balik jadi prajurit lagi. Setiap hari dinas. Apalagi sekarang kondisi lagi seperti ini, yang utama itu kemanusiaan, keselamatan," ujar Agus. (TTF/har)
"Yang" - Google Berita
April 08, 2020 at 02:26PM
https://ift.tt/34jPPx3
Agus Fauzan, Wasit Liga 1 yang Bantu Pencegahan Corona - CNN Indonesia
"Yang" - Google Berita
https://ift.tt/2pYhsfy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Tidak ada komentar:
Posting Komentar