Rechercher dans ce blog

Rabu, 01 April 2020

3 Hal yang Terlewat di Balik Tingginya Presentase Kematian Corona di Indonesia - Kompas.com - KOMPAS.com

Oleh Henry Surendra

SEJUMLAH media besar seperti ABC dan beberapa media nasional di Indonesia memberitakan bahwa persentase kematian karena COVID-19 di negeri ini menempati posisi tertinggi di dunia.

Sampai 1 April 2020, pemerintah Indonesia melaporkan 157 kematian (sekitar 9,4%) dari total 1.677 kasus terkonfirmasi COVID-19. Jika diartikan secara kasar, persentase ini menunjukkan bahwa sekitar 9 dari 100 kasus positif COVID-19 mengalami kematian.

Level kematian ini hampir dua kali lipat dari persentase kematian global sebesar 4,8% berdasarkan data dari Johns Hopkins University Amerika Serikat.

Namun, penghitungan tingkat kematian di Indonesia itu tidak mencerminkan kenyataan di lapangan karena jumlah kasus positif yang dilaporkan diperkirakan masih jauh dari angka yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Jumlah kasus terlapor adalah kasus yang dikonfirmasi lewat tes spesimen di laboratorium.

Persentase kematian akibat COVID di Indonesia seharusnya lebih rendah lagi karena mayoritas orang (kasus-kasus) yang terinfeksi COVID-19 masih tidak terdeteksi oleh sistem deteksi dini yang dilakukan saat ini.

Ibarat gunung es di tengah laut, yang tampak ke permukaan dan dideteksi oleh laboratorium baru pucuknya. Sedangkan bagian tengah dan dasarnya belum terdeteksi.

Berikut ini setidaknya tiga fakta di lapangan yang mempengaruhi penghitungan persentase kematian COVID-19.

1. Jumlah orang diperiksa sedikit sekali

Kecilnya jumlah spesimen yang diperiksa menyebabkan rendahnya temuan kasus COVID-19 di Indonesia.

Berdasarkan informasi resmi yang dirilis Kementerian Kesehatan, sejak 30 Desember hingga 30 Maret 2020, pemeriksaan baru dilakukan sekitar 6.600 orang dengan hasil 1.414 positif terkena COVID-19.

Sejauh ini, pemerintah hanya memfokuskan pemeriksaan pada orang yang memiliki gejala seperti demam (lebih dari 38 derajat Celcius), pilek, batuk, sakit tenggorokan atau sesak napas setelah kontak fisik dengan pasien positif atau bepergian ke wilayah terjangkit dalam 14 hari terakhir.

Kementrian Kesehatan Indonesia Imbauan pemeriksaan COVID-19 masih berfokus pada orang yang memiliki gejala COVID-19 dan pernah kontak dengan pasien positif atau berkunjung ke daerah endemis dalam 14 hari terakhir.

Let's block ads! (Why?)



"Yang" - Google Berita
April 02, 2020 at 08:36AM
https://ift.tt/2V7Mi0P

3 Hal yang Terlewat di Balik Tingginya Presentase Kematian Corona di Indonesia - Kompas.com - KOMPAS.com
"Yang" - Google Berita
https://ift.tt/2pYhsfy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search

Entri yang Diunggulkan

Miami cruise passengers arrested after more than 100 bags of marijuana found in luggage - WPLG Local 10

MIAMI-DADE COUNTY, Fla. – Federal agents say they busted a pair of travelers, who tried to take a cruise out of PortMiami with very illega...

Postingan Populer